3 Hal yang Sering Ditanyakan Ketika Melakukan Pinjaman Modal Usaha
Dalam mengembangkan suatu bisnis, tentunya tidak akan terus menerus berjalan sesuai dengan yang anda harapkan. Bisnis yang tengah di rintis pasti akan mengalami naik turun, tugas anda hanya bagaimana untuk bisa terus mempertahankan bisnis tersebut. salah satu kendala yang akan dihadapi umumnya yaitu dari segi finansial tentuya dalam hal ini berhubungan dengan modal bisnis tersebut. baik dari segi modal usaha yang dimiliki sehingga membutuhkan pemasukan tambahan supaya modal dapat tercukupi.
Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat salah satu alternatif yang bisa dijadikan solusi yaitu dengan melakukan pinjaman dengan tujuan untuk modal usaha. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai 3 hal yang sering menjadi pertanyaan ketika seseorang ingin mengajukan pinjaman modal usaha.
1. Pinjaman digunakan untuk apa?
Pertanyaan yang pertama ini sudah tidak asing lagi ditemukan. Khususnya ketika ingin mengajukan pinjaman pada pihak bank ataupun lembaga tentu dari mereka akan menanyakan terkait uang pinjaman yang dilakukan dengan tujuan untuk apa. Mengenai hal ini tentu setiap orang ketika mengajukan pinjaman memiliki beragam alasan sepertihalnya untuk keperluan bisnis, modal kerja, membayar hutang perusahaan, dan berbagai alasan lainnya.
Mengapa pertanyaan tersebut sering diajukan lantaran ingin mengetahui
apakah ketika anda sudah berhasil mencairkan uangnya sudah memiliki pleaning
mau dikemanakan uang tersebut. maka dapat disimpulkan ketika anda mendapat pertanyaan
demikian, pastikan sudah memiliki jawaban yang cukup jelas dan mendetail
sebagaimana akan mengelola uang tersebut dalam keperluan bisnis.
2.
Kondisi
terkini bisnis kamu
Ketika melakukan pengajuan pinjaman dengan alasan untuk modal usaha, tentunya pertanyaan yang akan diajukan yaitu adalah kondisi terkini bisnis yang sedang dijalani saat ini. Termasuk dengan arus keuangan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. pihak bank ataupun pihak lembaga lainnya yang menyediakan pinjaman online perlu mengetahui apakah bisnis yang dijalani berjalan dengan lancer atau tersendat-sendat.
Selain itu juga
apakah bisnis tersebut sudah memiliki izin usaha sepertihalnya Nomor Pokok
Wajib Pakak atau bahwa Surat Izin Usaha Perdagangan yang tentunya sudah resmi
terdaftar secara resmi. Oleh karena itu anda perlu melengkapi beberapa berkas
tersebut sebelum melakukan pengajuan peminjaman untuk modal usaha dengan tujuan
agar pengajuan segera di verifikasi dan uang dapat dicairkan segera.
3. Jumlah
pinjaman modal usaha yang dibutuhkan
Anda harus memiliki hitungan secara rinci berapa nominal pinjaman yang dibutuhkan untuk modal usaha. Dengan demikian ketika pihak bank atau lembaga menanyakan terkait rincian dari jumlah tersebut maka anda dapat memberikan penjelasan dengan mudah sebagaimana telah dipersiapkan sebelumnya. Sebelum itu, anda juga bisa melakukan simulasi atas pinjaman modal usaha sepertihalnya menghitung tenor dan bunga pinjaman dari cicilan yang harus di bayarkan pada perbulannya nanti.
Dalam hal ini contohnya
seperti ketika membutuhkan uang dengan jumlah Rp500 juta dan untuk modal
kerjanya sendiri yaitu Rp200 juta, selain itu juga membayar hutang sejumlah
Rp100 juta dan ekspansi bisnis berjumlah Rp200 juta. Dengan demikian ketika
pihak bank menanyakan rinciannya, anda mampu menjawabnya dengan mudah. Dari ini juga anda bisa melakukan perbandingan
antara bank satu dengan bank lainnya sehingga pinjaman tersebut benar-benar di
dapatkan dan telah sesuai dengan bunga yang diinginkan. Tentunya juga sesuai
dengan biaya kecil yang lebih menguntungkan tanpa perlu dengan biaya besar.
Tidak ada komentar
Posting Komentar